Dunia
dan hidup manusia terbagi atas dua tingkat, yaitu tingkat adikodrati
dan kodrati, tingkat atas dan bawah. Tingkat bawah (kodrati) hanya dapat
dipahami dengan mempergunakan akal. Hidup kodrati ini kurang sempurna
dan ia bisa menjadi sempurna kalau disempurnakan oleh hidup rahmat
(adikodrati).
“Tabiat kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat”
Mulanya manusia mempunyai hidup kodrati yang sempurna dan diberi rahmat Allah. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, rahmat Allah (rahmat adikodrati) itu hilang dan tabiat kodrati manusia menjadi kurang sempurna. Manusia tidak dapat lagi memenuhi hukum kasih tanpa bantuan rahmat adikodrati. Dengan bantuan rahmat adikodrati itu manusia dikuatkan untuk mengerjakan keselamatannya ... Thomas Aquinas
Adalah kekeliruan besar jika manusia bersandar, ber-asumsi dan beranggapan jika dirinya adalah tidak sempurna, hingga tidak berusaha apapun untuk sempurnakan dirinya yang tidak sempurna. Kalimat tidak sempurna, manusia jadikan tameng dan benteng atas sikap perbuatan pecundangnya, yang tidak berani mengakui kekeliruan dan kesalahannya, dan ini adalah manusia yang sombong dan tinggi hati dihadapan Sang Khaliknya
Manusia ter-lahir tidak sempurna dan itu kodrat, tidak berarti manusia berdiam diri tanpa ada usaha untuk menjadikan dirinya dan hidupnya menjadi sempurna.
“Tabiat kodrati bukan ditiadakan, melainkan disempurnakan oleh rahmat”
Mulanya manusia mempunyai hidup kodrati yang sempurna dan diberi rahmat Allah. Ketika manusia jatuh ke dalam dosa, rahmat Allah (rahmat adikodrati) itu hilang dan tabiat kodrati manusia menjadi kurang sempurna. Manusia tidak dapat lagi memenuhi hukum kasih tanpa bantuan rahmat adikodrati. Dengan bantuan rahmat adikodrati itu manusia dikuatkan untuk mengerjakan keselamatannya ... Thomas Aquinas
Adalah kekeliruan besar jika manusia bersandar, ber-asumsi dan beranggapan jika dirinya adalah tidak sempurna, hingga tidak berusaha apapun untuk sempurnakan dirinya yang tidak sempurna. Kalimat tidak sempurna, manusia jadikan tameng dan benteng atas sikap perbuatan pecundangnya, yang tidak berani mengakui kekeliruan dan kesalahannya, dan ini adalah manusia yang sombong dan tinggi hati dihadapan Sang Khaliknya
Manusia ter-lahir tidak sempurna dan itu kodrat, tidak berarti manusia berdiam diri tanpa ada usaha untuk menjadikan dirinya dan hidupnya menjadi sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar