Senin, 22 September 2014

Menelusuri Keunikan Graha Maria Annai Velangkanni Medan

Tempat ziarah umat Katolik Sendang-Sono Muntilan, Wates, Desa Banjaroya, Kalibawang - Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta tidak asing lagi bagi umat Katolik di Indonesia. Tempat ziarah Graha Maria Annai Velangkanni Medan mungkin masih terasa asing karena masih baru hingga belum mengetahuinya.

TEMPAT ziarah Graha Maria Annai Velangkanni di Kota Medan merupakan salah satu objek wisata religius kebanggaan Medan. Ketika melewati komplek Perumahan Taman Sakura Indah dan Perumahan Alamanda Indah di daerah Sunggal, kubah Graha Maria Annai Velangkanni kelihatan adalah sebuah kuil tempat peribadatan umat Hindu keturunan India atau Suku Tamil di Kota Medan. Lokasi peziarahan ini di Taman Sakura Indah Blok A / 1, Jl. Sakura III No. 7-10, Tanjung Selamat, Medan-Tuntungan, Sumatera Utara. Telepon 061-8201943. Koordinat GPS : N3°32'51.6" E98°36'31.4". Akses jalan : N3°32'51.2" E98°36'24.2" jauh dari kebisingan.

Maria Annai Velangkanni berdiri di areal seluas 8.000 meter persegi dengan area parkir cukup luas.

Graha yang ada di Medan ini merupakan pusat ziarah yang dibangun Keuskupan Agung di Indonesia. Keunikan graha terletak pada keaslian arsitektur Indo-Mogul, setiap ornamen dan pewarnaan dilakukan oleh tangan-tangan amatir dengan makna dari kitab suci.

Bangunan berbentuk menara candi terdiri dari dua tingkat. Lantai dasar dijadikan aula, lantai pertama tempat beribadah dan ba
lkon yang 14 jendelanya menceritakan jalan salib.

Lalu di lantai dua, terdapat patung berdiri Annai Velangkanni dan putranya setinggi 2 meter yang dibawa langsung dari India, terdapat 20 jendela yang menceritakan peristiwa dalam hidup Yesus, dilengkapi tujuh tingkat menara dengan tiga kubah yang melambangkan surga tempat Allah Tri Tunggal bertahta.

Di sebelah kiri graha, terdapat Kapel Annai Velangkanni untuk tempat berdoa harian dan di depannya ada sebuah taman mini untuk memperingati Paus Yohanes Paulus II. Ditambah taman untuk anak-anak dan komplek graha yang bisa menampung pengunjung dari jauh menginap secara gratis.

Tempat penginapan diberi nama Panti Betheni, rumah Marta, Maria dan Lazarus di Palestina di mana Yesus sering menginap dalam mewartakan kerajaan Allah.

Pintu gerbang masuk dihiasi miniatur rumah adat Batak Toba dan Karo menandakan tidak ada perbedaan suku, bangsa, bahasa, dan kepercayaan disini.

Interior gereja penuh relief, lukisan, dan ornamen. Terdapat tiga lukisan di kubah atas altar yang menjelaskan kedatangan Yesus untuk kedua kalinya dan pengadilan terakhir.

Ornamen dan bentuk bangunannya biasa ada di kuil-kuil Hindu. Bangunan yang berada di Taman Sakura Indah, Jalan Sakura III No.7-10, Tanjung Selamat Medan, bukanlah kuil melainkan sebuah gereja katolik yang megah dan indah. Model bangunan ini sarat nuansa budaya Hindu-Islam. Gaya arsitektur berdesain bangunan gaya Indo-Mogul di era Kerajaan Mongolia Kuno.

Rute perjalanan: Lokasi masih ada didalam kota Medan, yaitu didaerah Medan barat daya di kecamatan Tuntungan, kelurahan Tanjung Selamat, dijalan Sakura III, dekat perumahan Taman Sakura Indah. Banyak kendaraan umum yang melewati jalur itu tetapi sebaiknya naik taksi karena jalannya lumayan jauh dari pusat kota. Karena termasuk daerah pinggiran didaerah itu jalannya relatif sepi, meskipun jalur jalan 2 arah terpisah yang membelah jalan TB Simatupang cukup lebar. Dari jalan ini cari papan billboard besar dipinggir jalan yang menunjukkan lokasi Graha Maria Annai Velangkanni.

Tempat ini diperuntukkan bagi umat Katolik yang hendak melakukan devosi kepada Bunda Maria. Namun nyatanya orang-orang yang berkunjung ke tempat ini datang dari berbagai keyakinan seperti Hindu, Islam dan Buddha. Disinilah letak keisitimewaan tempat ziarah ini, suasana penuh kebersamaan dan toleransi sangat tampak di tempat ini. Keharmonisan yang terjalin di sini pantas menjadi teladan.
Pembangunan Graha Maria Annai Velangkanni dimulai September 2010, dilakukan selama empat tahun dengan biaya yang dihabiskan sebesar Rp 4 miliar. Proses pembangunan dibantu oleh Ir Yohannes Tarigan, seorang dosen di Fakultas Teknik di USU dan UNIKA St Thomas Medan selaku konsultan yang menawarkan jasanya dengan gratis. Selama empat tahun akhirnya bangunan selesai dikerjakan Dana pembangunan banyak dibantu berbagai pihak, termasuk dari pihak yang berbeda keyakinan. Dana datang dari kemurahan hati para pecinta bunda Maria, baik Katolik maupun non Katolik. 60 persen dana berasal dari umat di Indonesia, 30 persen Singapura, selebihnya dari Malaysia, India, dan Dubai.

Para pengunjung dan peziarah yang datang tidak melewatkan kesempatan untuk menikmati pula kesejukan taman Taman Mini Santo Giovanni Paolo II. Di dinding taman itu terukir kalimat terakhir yang pernah diucapkan Paus Johannes Paulus II: ”Magnificat Animo Dei."

Sejak diresmikan pada 1 Oktober 2005 yang bertepatan dengan hari pembukaan Bulan Rosario, graha ini telah dikunjungi ribuan pecinta Maria dari dalam dan luar negeri.

"Beberapa hari setelah diresmikan datang keajaiban. Sebuah mata air muncul tepat di bawah kaki patung Bunda Maria. Akhirnya banyak orang datang untuk minum air dan percaya air tersebut dapat menyembuhkan. Maria Annai Velangkanni memang dikenal sebagai Maria Bunda Penyembuh. Kami mengundang Anda untuk datang dan melihat sendiri, karena melihat maka percaya," tegas laki-laki berusia 74 tahun ini.

Pencetus ide pendirian tempat ziarah Graha Maria Annai Velangkanni adalah FR James Bharataputra SJ. Beliau adalah seorang pastur India dari Serikat Jesuit (SJ) yang telah berkarya selama 34 tahun di Keuskupan Agung Medan.

Menurut inisiator dan pendiri Graha Maria Annai Velangkanni Pastor James B
harataputra S.J yang memahami makna Graha Maria Annai Velangkanni mengatakan bahwa Graha Maria Annai Velangkanni ini terbuka untuk siapa saja. "Ini graha, rumah tempat orang mencari pengalaman dan mengalami kuasa Tuhan. Semua orang yang mengasihi Bunda Maria serta percaya akan kekuatannya, maka Maria akan menuntun para peziarah kepada Yesus, puteranya yang menyelamatkan,"

Pastur James mengatakan pembangunan graha ini diawali dari mimpi. “Saya adalah pemimpi hal yang indah-indah, demikian juga dengan hati manusia, saya ingin agar hati setiap orang yang datang ke tempat ini menjadi indah, hati indah yang memiliki kesejukan dan kedamaian"

Pada dasarnya ide pendirian graha ini berangkat dari mujizat yang dialami oleh umat Hindu di India tepatnya di Vailangkanni, sebuah dusun kecil di pesisir Tanjung Bengala bagian India Selatan, setelah peristiwa penampakan Bunda Maria. Penampakan Bunda Maria yang terjadi di Velangkanni, tepatnya pada pertengahan abad-17 atau sekitar 350 tahun yang lalu. Kala itu Bunda Maria menampakkan dirinya sebanyak tiga kali.

Pada awalnya, Velangkanni Shrine yang ada di India adalah sebuah kapel kecil. Kapel itu dibangun kembali oleh pelaut asal Portugis. Kapal Portugis itu hendak menuju Maccau melalui lautan Sri Lanka. Naasnya kapal itu terombang-ambing di tengah lautan. Para pelaut Portugis ini selamat setelah ber-devosi pada Bunda Maria. Dalam devosi itu mereka berjanji mendirikan sebuah gereja di lokasi kapal mereka bisa berlabuh dengan selamat.

Akhirnya, kapal bisa berlabuh di Velangkanni. Mereka pun menepati janjinya. Tempat ini berjarak sekitar 90 kilometer dari Chennai, Tamil Nadu India. Banyak mujizat terjadi di kapel di Velangkanni. Orang-orang yang sakit da
tang berdoa dan disembuhkan. Karena itu pula tempat itu dijuluki “Lourdess Timur” dan diangkat statusnya sebagai basilika oleh Sri Paus Yohannes ke-23. Nama “Maria Annai” dalam Bahasa Tamil berarti “Bunda Maria”.

Kesaksian itulah yang semakin meneguhkan impian Pastur James. Beliau juga berharap peristiwa seperti di Velangkanni juga terjadi di Indonesia, diawali dari Kota Medan. Pada tahun 2000 Uskup Mgr A G Pius Datubara OFMCap meminta agar dibuatkan balai pertemuan khusus bagi orang-orang India Tamil yang ada di Kota Medan. Pastur James menyetujui dan usul agar di tempat itu juga didirikan sebuah tempat devosi kepada Bunda Maria supaya iman umat lebih terjaga. Pembangunan pun dimulai pada September 2001.
Sumber informasi: http://www.medantalk.com/mereguk-pesona-pluralisme-di-graha-maria-annai-velangkanni-medan/

Graha M
aria ini hadir atas dasar doa Devosi dan Kontemplasi berdasarkan latihan rohani St Ignatius, pendiri Ordo Serikat Yesus. Doa Devosi kepada Bunda Maria muncul sejak abad ke 17 di sebuah desa pesisir di Velangkanni, Tamil Nadu, India, dikenal sebagai Annai Velangkanni yang berarti bunda dari Velangkanni, sama seperti Maria dari Lourdes, Maria dari Fatima.

Sumber:

- Kompas.com/ Mei Leandha
Objek wisata religi Graha Maria Annai Valangkanni di Medan.
Minggu, 27 Mei 2012

- Doa Katolik | Devosi | Gua Maria |Renungan Katolik| >>> Ziarah Batin pada Santa Maria|: Graha Maria Annai Velangkann http://ziarah-santa-maria.blogspot.com/2012/01/graha-maria-annai-velangkanni.html

- Foto-foto image google



 https://fbcdn-sphotos-f-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpf1/v/t1.0-9/10666034_10204952815444048_5305087130959618462_n.jpg?oh=c70c996bb49af0714996a13255b48bed&oe=54C99747&__gda__=1418341432_b63079994fa21a9aeda9fa5038ed6d7d

Tidak ada komentar:

Posting Komentar